
Pelestarian budaya tentu sangat penting sebagai salah satu upaya mempertahankan
dan menjaga warisan budaya, baik berupa kebiasaan, seni, tradisi, bahasa, hingga situs-situs bersejarah. Di era globalisasi saat ini, pelestarian budaya menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Sama halnya dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Bulaksari. Minimnya pengetahuan masyarakat terutama generasi muda terkait kebudayaan lokal diakibatkan oleh keterbatasan arsip dan juga para sesepuh desa yang sudah tiada menjadikan pelestarian budaya semakin terhambat. Seringkali masyarakat saat ini juga justru tidak mengenal bagaimana sejarah dari tempat tinggal mereka. Cerita mengenai asal-usul desa yang diturunkan melalui lisan-ke lisan oleh para sesepuh dianggap hanya dongeng belaka kemudian terlupakan sehingga pergerakan masyarakat yang dinamis semakin lama dapat menggeser dan menghilangkan jati diri darimana mereka berasal.
Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang diterjunkan di Desa Bulaksari, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, berinisiasi untuk membuat etnovideografi yang mengangkat sejarah bagaimana asal-usul Desa Bulaksari dengan judul “Disinilah Aku Berasal: Cerita Asal-Usul Desa Bulaksari” dengan maksud untuk memperkenalkan kembali sejarah asal-usul Desa Bulaksari kepada masyarakat setempat hingga masyarakat yang lebih luas. Nantinya hasil dari video tersebut juga akan diarsipkan dalam platform online seperti Youtube maupun website desa sebagai inventaris kebudayaan Pemerintah Desa Bulaksari.