
Desa Bulaksari Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, 5 Agustus 2024 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)Muhammad Alif Ar Rawi Universitas Diponegoro melaksanakan program mondisiplin yaitu penyerahan rancangan redesain balai desa Bulaksari. Program ini bertujuan untuk Upaya optimalisasi keberjalanan pemerintahan desa Bulaksari.
Redesain balai desa untuk mengoptimalkan keberlangsungan pemerintahan desa melibatkan berbagai aspek, mulai dari tata letak fisik hingga pemanfaatan teknologi. Tujuannya adalah menciptakan ruang yang efisien, fungsional, dan mendukung pelayanan serta partisipasi masyarakat. Langkah dan pertimbangan dalam proses redesain balai desa antara lain: Diskusikan dengan kepala desa, staf desa, dan masyarakat untuk memahami kebutuhan mereka. Evaluasi fungsi saat ini tinjau bagaimana balai desa saat ini digunakan dan identifikasi kekurangan serta area yang perlu diperbaiki. Tata Letak dan desain ruang terdiri dari zona fungsional, ruang terbuka dan fleksibel, serta aksesibiltas. Zona fungsional meliputi area administrasi, ruang pertemuan, ruang penyimpanan arsip, dan area pelayanan masyarakat. Ruang terbuka dan fleksibel tersedia ruang yang dapat digunakan untuk berbagai acara komunitas dan pelatihan. Aksesibilitas pastikan balai desa mudah diakses oleh semua warga, termasuk penyandang disabilitas.
Teknologi dan infrastruktur desain balai desa meliputi sistem informasi, konektivitas, peralatan modern, fasilitas dan kenyamanan, ruang tunggu dan area pelayanan, fasilitas kesehatan dan kebersihan, serta keamanan. Sistem informasi mengimplementasikan sistem manajemen informasi yang memudahkan administrasi dan penyimpanan data. Konektivitas dengan akses internet yang memadai untuk mendukung komunikasi dan administrasi digital. Peralatan modern menyediakan peralatan yang mendukung kegiatan administratif dan komunikasi, seperti komputer, printer, dan perangkat presentasi. Ruang tunggu dan area pelayanan yang nyaman bagi warga yang datang untuk berbagai urusan administrasi. Fasilitas kesehatan dan kebersihan sediakan fasilitas sanitasi yang memadai, seperti toilet yang bersih dan area cuci tangan. Keamanan dengan sistem yang baik untuk melindungi dokumen dan barang-barang berharga.
Desain lingkungan meliputi ramah lingkungan dan ruang hijau. Ramah lingkungan dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dan hemat energi. Pertimbangkan penerangan alami dan ventilasi yang baik. Ruang hijau menambahkan elemen taman atau ruang hijau untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas udara di sekitar balai desa. Partisipasi masyarakat dengan keterlibatan warga dan transparansi. Keterlibatan warga dengan melibatkan masyarakat dalam proses desain melalui konsultasi dan umpan balik untuk memastikan balai desa memenuhi kebutuhan mereka. Transparansi membuat ruang untuk transparansi dalam administrasi dan pengelolaan anggaran, mungkin melalui papan informasi atau sistem online. Pelatihan dan pengembangan kepada staf desa tentang penggunaan teknologi baru dan praktik administrasi yang efisien. Pengembangan komunitas fasilitasi pelatihan dan workshop bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Monitoring dan evaluasi setelah redesain, lakukan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa balai desa berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan. Merencanakan pemeliharaan dan perbaikan rutin untuk menjaga fasilitas dalam kondisi baik. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek ini, redesain balai desa dapat meningkatkan efisiensi pemerintahan desa dan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, serta menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.
Penulis: Muhammad Alif Ar Rawi, 5 Agustus 2024, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing: Dr. Zulfaidah Ariany, S.T., M.T
Lokasi KKN: Desa Bulaksari, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan